Beranda | Artikel
Konsep Mahad al-Mubarok
Senin, 27 Agustus 2018

Bismillah.

Ma’had al-Mubarok merupakan sebuah sarana untuk membina generasi muda dan masyarakat umum melalui media kajian dan daurah keislaman. Ma’had al-Mubarok merupakan sebuah lembaga pendidikan yang ditopang oleh beberapa unsur dan bagian penunjang dari luar, diantaranya adalah sebagai berikut :

Staf Pengajar : Keberadaan pengajar yang berkompeten di bidangnya merupakan salah satu pilar kegiatan dakwah dan pendidikan. Oleh sebab itu Ma’had berusaha untuk memilih para pengajar yang telah berpengalaman dalam pendidikan dan dakwah sejauh yang dimampui oleh panitia.

Tim Kepengurusan : Keberadaan pengurus yang memahami misi dan tujuan kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan untuk bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan dakwah dengan sebaik-baiknya sehingga segala hal yang dibutuhkan untuk suksesnya kegiatan pendidikan bisa diusahakan dengan semaksimal mungkin.

Tempat Belajar : Keberadaan masjid sebagai tempat belajar ilmu agama adalah faktor penting yang sangat membantu pelaksanaan kegiatan dakwah dan pendidikan bagi mahasiswa dan generasi muda serta masyarakat pada umumnya. Masjid sebagai aset umat menjadi sarana yang sangat efektif untuk membuka majelis ilmu dan membangun sistem pendidikan di tengah masyarakat.

Perangkat Penopang : Keberadaan komunitas dan perangkat dakwah lain yang menopang kegiatan Ma’had adalah sangat penting. Yang dimaksud perangkat penopang di sini adalah organisasi dakwah yang bergelut dalam bidang dakwah kampus semacam Forum Studi Islam Mahasiswa, demikian pula keberadaan komunitas yang telah terseleksi semacam Wisma Muslim al-Mubarok.

Kurikulum Pendidikan : Keberadaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan problematika di lingkungan kampus merupakan salah satu unsur penting dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar Ma’had. Untuk bisa menentukan kurikulum yang baik pengurus harus selalu berkonsultasi dengan pembina dan para ahli di bidangnya masing-masing.

Proses Pengkaderan : Keberadaan kaderisasi merupakan salah satu bagian pokok dalam keberlangsungan dakwah Islam. Satu generasi harus menyiapkan generasi sesudahnya yang akan menyiapkan dan mengatur kegiatan dakwah dan pendidikan di masa depan. Oleh sebab itu pembinaan kepada pengurus Ma’had dan mahasiswa baru tidak boleh diabaikan.

Kajian Bahasa Arab : Keberadaan majelis untuk belajar bahasa arab adalah salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran ilmu-ilmu Islam. Oleh sebab itu pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia pengurus Ma’had butuh kepada pembekalan ilmu dasar bahasa arab yang akan memudahkan dalam memahami dalil al-Kitab dan as-Sunnah.

Kajian Tematik : Keberadaan majelis kajian umum yang bisa menarik masyarakat dan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk mengenalkan kaidah-kaidah agama. Oleh sebab itu Ma’had perlu mengagendakan berbagai kajian tematik sehingga bisa memberikan arahan dan bimbingan yang aktual sesuai dengan kondisi atau momen yang sedang ada di tengah umat.

Kajian Rutin : Keberadaan kajian rutin di masjid-masjid sekitar kampus yang tidak terikat dengan sistem Ma’had adalah bagian penting yang akan terus menjaga keistiqomahan penimba ilmu. Oleh sebab itu perlu dibuka majelis-majelis ilmu di luar kegiatan Ma’had sehingga akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih luas bagi segenap lapisan masyarakat.

Jaringan Donasi : Keberadaan jaringan donasi yang bisa menopang dan mendukung kegiatan dakwah dan pendidikan merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan Ma’had. Oleh sebab itu wajib dijalin hubungan baik dengan para donatur dan pegiat dakwah sunnah di berbagai wilayah.   

Media Informasi : Keberadaan media informasi yang bisa menyebarkan info dan berita perkembangan kegiatan dakwah adalah bagian penting dari proses pembelajaran di tengah masyarakat. Oleh sebab itu semestinya Ma’had bisa mengelola media informasi yang tengah berkembang agar bisa memberikan manfaat yang lebih baik dan lebih luas bagi mahasiswa dan masyarakat luas.

Demikian sedikit gambaran seputar konsep kegiatan Ma’had al-Mubarok yang bisa kami susun –dengan taufik Allah semata- karena ada seorang Ustaz –hafizhahullah– yang dengan penuh kerendahan hatinya ‘meminta’ kepada kami untuk menuliskannya. Walaupun tidak banyak yang kami ketahui, tetapi sebagai bagian dari usaha untuk memberikan masukan maka tulisan ini kami sajikan.

Semoga Allah berikan taufik kepada segenap pengurus Ma’had al-Mubarok dan Yayasan Pangeran Diponegoro serta segenap pegiat dakwah sunnah di bumi Indonesia. Wallahul muwaffiq.

Yogyakarta, Senin 15 Dzulhijjah 1439 H

Redaksi al-mubarok.com


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/konsep-mahad-al-mubarok/